setitik cahaya yang kautinggalkan
menemani denting gitarku merindu
menunjuk satu bias kehampaan
merebahkan bingkai rohku
masih saja kau percikan
keteduhan dalam keanggunanmu
masih saja kau teteskan
kesejukan dalam keangkuhanmu
hampir-hampir tak bisa kuucap
meski aku harus sembahyang
si antara luka dunia
semua karena keanggunan jiwamu
lalu kupugar lagi sisa-sisa reruntuhan
maghligai hati yang pernah remuk redam dalam keikhlasan
kurasakan lagi
kudengar lagi
kunantikan lagi
aku bertahan di antara bisik pesonamu
aku (mungkin) bertahta di altar hatimu
(2005)
Selasa, 13 Mei 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar